Bersumber dari buku ‘’Muhammad Teladanku’’ jilid 5, Rasulullah SAW mengajarkan kepada sebagian penduduk Yatsrib di bukit Aqabah tentang 10 hal;
1. Menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukanNya.
2. Tidak mencuri.
3. Tidak bergaul dengan wanita yang belum dinikahi.
4. Tidak membunuh anak-anak.
5. Tidak berdusta dan tidak membuat kedustaan.
6. Tidak menolak perkara yang baik.
7. Hendaklah selalu mengikuti Rasulullah SAW, baik di kala suka maupun duka.
8. Hendaklah selalu menaati perintah Rasulullah SAW.
9. Jangan begitu saja merebut suatu perkara, kecuali Allah memberikan bukti tanda-tanda kekafiran pada orang yang mengerjakannya.
10. Selalu mengatakan kebenaran dimanapun berada dan tidak takut celaan siapapun.
10 hal di atas diterima dengan baik oleh sebagian penduduk Yatsrib. Dan mereka bersumpah setia untuk melindungi Rasulullah SAW. Di kemudian hari, peristiwa ini dikenal di dalam sejarah sebagai baiat Aqabah pertama.
Foto ilustrasi: google
Profil penulis:
Dito Anurogo, dokter digital, alumnus terbaik dari madrasah Takhasusiyah PPMI As-Salaam Sukoharjo, penulis 18 buku dan 333 artikel dan karya ilmiah terpublikasi, pendiri/CEO Indonesian Literacy Fellowship, studi S-2 IKD Biomedis FK UGM Yogyakarta.
1. Menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukanNya.
2. Tidak mencuri.
3. Tidak bergaul dengan wanita yang belum dinikahi.
4. Tidak membunuh anak-anak.
5. Tidak berdusta dan tidak membuat kedustaan.
6. Tidak menolak perkara yang baik.
7. Hendaklah selalu mengikuti Rasulullah SAW, baik di kala suka maupun duka.
8. Hendaklah selalu menaati perintah Rasulullah SAW.
9. Jangan begitu saja merebut suatu perkara, kecuali Allah memberikan bukti tanda-tanda kekafiran pada orang yang mengerjakannya.
10. Selalu mengatakan kebenaran dimanapun berada dan tidak takut celaan siapapun.
10 hal di atas diterima dengan baik oleh sebagian penduduk Yatsrib. Dan mereka bersumpah setia untuk melindungi Rasulullah SAW. Di kemudian hari, peristiwa ini dikenal di dalam sejarah sebagai baiat Aqabah pertama.
Foto ilustrasi: google
Profil penulis:
Dito Anurogo, dokter digital, alumnus terbaik dari madrasah Takhasusiyah PPMI As-Salaam Sukoharjo, penulis 18 buku dan 333 artikel dan karya ilmiah terpublikasi, pendiri/CEO Indonesian Literacy Fellowship, studi S-2 IKD Biomedis FK UGM Yogyakarta.
Blogger Comment
Facebook Comment